Minggu, 19 April 2015


PETA


Peta yang memberikan gambaran muka bumi pada suatu bidang datar dapat disajikan dengan mengutamakan ketelitian posisi koordinat berdasarkan satu referensi tertentu, atau dapat juga dengan mengutamakan ketelitian informasi muka bumi yang ada pada peta bersangkutan.

Sebelum menghasilkan sebuah peta, dilakukan terlebih dahulu pendefinisian satu sistem referensi koordinat yang dikenal sebagai Datum Geodetik; setelah dilakukan pendefinisian, dipilih ellipsoid referensi yang akan digunakan sebagai bidang hitung untuk memilih sistem proyeksi peta yang akan digunakan untuk pembuatan sebuah peta. Hasil perhitungan data lapangan dengan menggunakan suatu ellipsoid referensi tertentu diubah menjadi suatu koordinat proyeksi melalui pemilihan sistem proyeksi peta yang sesuai dengan cakupan daerah secara keseluruhan, dengan demikian peta yang dihasilkan akan mempunyai suatu georeferensi tertentu.


Proses pembuatan peta dari bumi sampai Peta

Pengertian Peta

Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi pada suatu skala peta dan sistem proyeksi peta tertentu. Peta menyajikan unsur-unsur di muka bumi dengan cara memilih, menseleksi atau men-generalisasi sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuatan peta tersebut. Peta dibuat dengan sejumlah data dan informasi yang diharapkan penyajiannya dapat digunakan dengan baik oleh pengguna peta.

Data dan informasi yang terdapat pada suatu peta merupakan data dan informasi geospasial. Pengertian data disini adalah suatu ‘bahan dasar’ yang diolah/diproses menjadi suatu informasi (sesuatu yang punya arti). Informasi itu sendiri dapat diproses kembali menjadi bentuk data baru untuk keperluan membuat informasi lain. Oleh karena itu informasi dapat dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data

Data dapat dikumpulkan, disimpan dan dimanipulasi; adapun sumber data meliputi antara lain hasil survey lapangan (data primer), data statistik dan peta lain (data sekunder). Berdasarkan pengertian diatas, peta merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan di bidang pembangunan. Untuk dapat digunakan sebagai data dan informasi muka bumi, maka suatu peta mempunyai tiga prinsip utama yaitu :
1. Menyatakan posisi/lokasi suatu tempat pada permukaan bumi. Pada peta dapat dilihat posisi atau lokasi suatu tempat di muka bumi yang dinyatakan dengan koordinat X dan Y, serta ketinggian dari permukaan air laut rata-rata;


 Peta menyatakan lokasi

2. Memperlihatkan pola distribusi dan pola spasial dari fenomena alam dan buatan manusia. Pada peta dapat dilihat pola distribusi seperti transportasi dalam bentuk jalan, beberapa lokasi kota, topografi suatu tempat dalam bentuk rilief, lokasi sungai.


 Peta memperlihatkan pola ditribusi

3. Merekam dan menyimpan data dan informasi geospasial muka bumi dan mengvisualisasikan menjadi peta. Semua data dan informasi yang berhubungan dengan muka bumi direkam melalui survei langsung di lapangan, pemotretan udara, kemudian disimpan untuk diolah dan divisualisaikan menjadi sebuah peta.


Peta merekam dan menyimpan data

Selain tiga prinsip utama peta seperti tersebut diatas, peta juga mempunyai karakteristik yang khas, yaitu:
1)    Peta disajikan pada bidang datar dalam bentuk dua dimensi  (hasil transformasi matematik).

Sebuah peta yang merupakan gambaran dari muka bumi disajikan pada sebuah bidang datar dalam bentuk dua dimensi yang merupakan konversi posisi tiga dimensi dari unsur-unsur muka bumi.

Bumi divisualisasikan dalam bentuk peta
2)    Peta merupakan bentuk reduksi dari keadaan sebenarnya.
Sebuah peta merupakan hasil reduksi atau pengecilan dari keadaan sebenarnya di muka bumi melalui sebuah skala peta.
3)    Peta dalam penyajiannya mengalami suatu proses generalisasi, sehingga tidak semua informasi perlu disajikan. 

Sebuah peta merupakan hasil reduksi, dan pada saat melakukan reduksi dilakukan generalisasi, yaitu suatu pekerjaan untuk mempertahankan, menghilangkan, menyederhanakan bentuk dari beberapa unsur muka bumi yang akan disajikan pada sebuah peta.
Generalisasi peta
(http://www.gis.unbc.ca/courses/geog205/labs/lab2/images/image027_000.jpg  
4)    Peta merupakan suatu bentuk penegasan (enhancement) dari unsur yang terdapat di muka bumi.
Pada sebuah peta ada beberapa unsur yang dilakukan penegasan atau disajikan secara visual, karena unsur-unsur tersebut diperlukan sebagai data dan informasi pada sebuah peta, misalkan garis kontur, disajikan di peta tetapi di lapangan tidak terlihat garis konturnya. 
Garis kuntur di peta 

Peta banyak diperlukan untuk suatu perencanaan pembangunan karena pada peta akan diperoleh data dan informasi geospasial yang berkaitan dengan muka bumi yang diperlukan untuk perencanaan suatu pembangunan. Hal tersebut dikarenakan produk peta yang digunakan oleh pengguna peta mempunyai fungsi:
  • memperlihatkan posisi/lokasi geospasial suatu tempat  (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di muka bumi);
  • memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas suatu daerah, jarak dan arah dari satu tempat ke tempat lainnya di atas muka bumi);
  • memperlihatkan bentuk atau unsur yang terdapat di muka bumi yang dimensinya dapat terlihat di peta (dapat dilihat bentuk gunung, lembah, suatu daerah atau negara, area hutan, dan bentuk-bentuk yang lain);
  • mengumpulkan serta menseleksi data muka bumi dan menyajikan pada sebuah peta  (kumpulan data hasil survey lapangan tidak semuanya disajikan, perlu dilakukan seleksi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan peta).

Berdasarkan fungsi diatas, jelas bahwa peta diproduksi bukan hanya untuk membantu dalam hal orientasi atau navigasi untuk mencapai suatu lokasi tertentu, tetapi juga banyak digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan untuk pembangunan yang berlanjut, antara lain untuk:

a)    Pembuatan disain rencana jalan.
Sebelum sebuah ruas jalan akan dibangun, terlebih dahulu dibuat sebuah peta topografi dengan skala peta tertentu, umumnya peta dengan skala besar. Pada peta topografi tersebut dibuat rencana disain ruas jalan yang akan dibangun.

b)    Pembuatan Rencana Tata Ruang Wilayah sebuah kota
Sebelum dilakukan pembuatan sebuah Rencana Tata Ruang Wilayah diperlukan sebuah peta topografi dengan skala peta tertentu. Pada peta topografi tersebut dibuat RTRW sebuah kota.

c)     Pembuatan Sistem Informasi Geografis
Untuk pembuatan sebuah Sistem Informasi Geografis, diperlukan sejumlah peta untuk pembangunan basis data geospasial.



Penyajian Peta

Peta yang merupakan gambaran muka bumi disajikan dalam bentuk grafis dan foto/citra. Perbedaan antara dua jenis peta tersebut didasarkan pada tipe bayangan yang digunakan sebagai latar belakang dari sebuah peta. Berdasarkan hal tersebut, bentuk penyajian peta dapat dibedakan atas:

● peta garis
Suatu peta yang mengvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk garis atau grafis hitam putih atau berwarna. Unsur-unsur permukaan bumi disajikan dengan simbol-simbol (titik, garis, area) sesuai spesifikasi peta yang ada. Pada peta garis, penyajian simbol mengikuti kaidah generalisasi yaitu ada unsur yang dipertahankan, dihilangkan, dan di eksagerasi. Selain simbol, peta garis juga dilengkapi dengan teks sebagai tambahan informasi.

● peta foto
Suatu peta yang mengvisualisasikan permukaan bumi dalam bentuk fotografis hasil pengolahan foto udara, radar dan sensor airbone lainnya, citra satelit. Peta foto juga dilengkapi dengan sejumlah simbol sesuai spesifikasi peta yang ada, serta teks sebagai tambahan informasi untuk pengguna peta. Membaca peta foto memerlukan pengetahuan interpretasi foto udara, karena pengguna peta foto harus bisa membaca serta membedakan unsur-unsur muka bumi yang disajikan dalam bentuk citra foto.

Peta Garis dan Peta Foto

Jenis peta
Data dan informasi permukaan bumi yang disajikan pada suatu peta tergantung dari maksud dan tujuan pembuatannya. Secara umum, jenis peta dapat dibedakan atas :
  • peta topografi
  • peta tematik.
  • chart
●  Peta Topografi

Peta topografi memperlihatkan posisi horisontal serta vertikal  dari unsur alam dan unsur buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu. Peta topografi (Gambar 1.22) dikenal juga sebagai peta yang bersifat umum, karena unsur-unsur yang disajikan adalah unsur yang terdapat di muka bumi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan peta bersangkutan. Unsur-unsur apa saja yang disajikan tergantung juga pada skala petanya, makin besar skala petanya semakin banyak unsur yang dapat disajikan, semakin kecil skala petanya semakin berkurang unsur muka bumi yang disajikan. Unsur-unsur muka bumi yang disajikan dalam bentuk simbol, bisa dalam bentuk hitam putih, bisa juga dalam bentuk berwarna.

Peta Topografi (Peta Rupa Bumi Indonesia)

Jenis peta yang termasuk pada kelompok peta topografi adalah :
-          peta planimetrik
Peta yang menyajikan informasi beberapa jenis unsur muka bumi seperi jalan, sungai, rumah, batas administrasi sesuai maksud dan tujuan pembuatan petanya; data dan informasi ketinggian (titik tinggi dan kontur) tidak disajikan pada peta ini. Umumnya peta planimetrik mempunyai skala besar karena akan diguanakn untuk perencanaan fisik pembangunan.

-          peta bathimetrik
Peta yang menyajikan kedalaman air dan konfigurasi topografi bawah laut. Umumnya peta bathimetrik mempunyai sistem koordinat yang bereferensi pada sistem koordinat peta topografi.

-          peta teknik
Peta yang menyajikan data muka bumi (planimetris dan tinggi) untuk keperluan proyek kerekayasaan (jalan, dam, saluran irigasi), dan juga untuk keperluan istimasi biaya konstruksi. Umumnya skala peta yang digunakan adalah skala besar dan penyajiannya dalam bentuk peta hitam putih.

● Peta Tematik

Peta tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta bersangkutan, seperti Peta Tata Guna Lahan, Peta Geologi, Peta Kependudukan dan lain sebagainya. Peta tematik umumnya digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam pengambilan suatu keputusan untuk pembangunan. Adanya teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) mempermudah di dalam pembuatan peta tematik, karena produk SIG umumnya dalam bentuk peta tematik.

Peta Geologi

Chart

Chart adalah peta yang menyajikan data dan informasi yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan perhubungan. Jenis chart yang dikenal adalah:


·         Peta Navigasi Laut (Nautical Chart)

Chart yang menyajikan unsur-unsur laut dan daratan yang diperlukan untuk navigasi laut. Nautical chart adalah representasi grafis dari wilayah maritim dan wilayah pesisir yang berdekatan.
Nautical Chat
(http://www.charterworld.com/news/wp-content/uploads/2011/06/A-Nautical-Chart.jpg)
Tergantung pada skala petanya, nautical chart dapat menunjukkan kedalaman air dan ketinggian daratan (peta topografi), unsur alam, rincian dasar laut dari garis pantai, bahaya navigasi laut, lokasi alat bantu alam dan buatan manusia untuk navigasi, informasi tentang pasang surut dan arus, rincian lokal medan magnet bumi, dan struktur bangunan seperti pelabuhan, jembatan, bangunan. Nautical chart adalah alat penting untuk navigasi laut yang dibutuhkan untuk transportasi terutama komersial dikebanyakan negara.

Nautical chart dapat disajikan dalam bentuk grafis dicetak di atas kertas atau navigasi elektronik. Teknologi yang terbaru telah menjadikan chart yang tersedia dapat dicetak sesuai dengan permintaan secara elektronik setiap harinya, sehingga data penting seperti peringatan laut dapat ditambahkan  ke  chart  yang  ada  sebelumnya,  sehingga  nautical chart akan selalu mutakhir pada saat digunakan. Berbeda dengan peta topografi dan peta tematik, laut yang dalam diberi warna putih, karena dianggap aman untuk keperluan navigasi laut, sedang perairan dekat pantai diberi warna agak gelap karena bisa membahayakan pelayaran.

  • Peta Navigasi Udara (Aero Nautical Chart)
Chart yang menyajikan unsur-unsur daratan dan lautan untuk keperluan keselamatan navigasi udara; umumnya aero nautical chart setiap 3 atau 6 bulan sekali diganti dengan versi baru.
Aeronautical Chart
(http://www.aeroplanner.com/downloads/free/AeroPlanner_ExampleWallpaper.jpg)
Aeronautical chart adalah peta yang dibuat untuk membantu dalam navigasi pesawat udara, sama halnya seperti nautical chart untuk kapal laut. Menggunakan aeronautical chart dan alat-alat lain, pilot dapat menentukan posisi mereka, ketinggian yang aman, rute terbaik ke tujuan, alat bantu navigasi di sepanjang jalan, daerah pendaratan alternatif dalam keadaan darurat dalam penerbangan, dan informasi berguna lainnya seperti frekuensi radio dan batas-batas wilayah udara. Chart digunakan khusus untuk setiap fase penerbangan, dan dapat bervariasi dari peta fasilitas bandara tertentu untuk ikhtisar dari rute penerbangan yang meliputi seluruh benua.
Peta Dijital

Kemajuan teknologi khususnya di bidang komputer, mengakibatkan suatu peta bukan hanya direproduksi pada selembar kertas (real maps atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk dijital serta disajikan pada layar monitor yang dikenal dengan istilah peta dijital (virtual maps, softcopy). Salah satu yang menggunakan dan memanfaatkan peta dijital adalah teknologi Sistem Informasi Geografis, yaitu untuk keperluan penyimpanan data dijital, analisis, dan manipulasi peta. 
Contoh Peta Dijital

Peta dijital mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan peta dalam bentuk kertas, antara lain yaitu :

  • memungkinkan untuk menyajikan suatu area tanpa memperhatikan batas lembar peta;
  • memungkinkan untuk merubah skala peta;
  • penyajian secara tiga dimensi dari berbagai sudut pandang;
  • peta mudah di generalisasi. 


Tulisan diambil dari Buku Kartografi, Hadwi Soendjojo dan Akhmad Riqqi, Penerbit ITB (2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar