INFORMASI
TEPI PETA RUPA BUMI INDONESIA
Hadwi Soendjojo
Kecuali menyajikan unsur-unsur sebagian muka bumi di muka peta
yang dibatasi oleh garis tepi peta dalam bentuk gratikul atau grid, peta
topografi masih harus ditambahkan keterangan-keterangan lain di luar batas tepi
peta yang dikenal sebagai informasi tepi peta. Pada bagian ini banyak
keterangan-keterangan yang sangat penting untuk dicantumkan agar peta topografi
dapat digunakan sebaik-baiknya. Selain keterangan-keterangan yang mutlak harus
dicantumkan, ada keterangan-keterangan tambahan yang boleh dicantumkan apabila
ruangan masih dimungkinkan.
Para akhli kartografi internasional telah menyetujui
standarisasi/pembakuan jenis dan letak dari informasi tepi yang harus
dicantumkan pada peta topografi. Hal ini sangat berguna bagi pengguna peta
topografi untuk dapat mencari keterangan-keterangan yang dikehendaki pada
daerah informasi tepi peta. Penyusunan dan penempatan keterangan-keterangan
pada daerah informasi tepi peta bukan merupakan hal yang mudah, karena harus diatur
sedemikian hingga semua data dan informasi yang terletak disekitar peta
memperlihatkan suatu keseimbangan.
Pada bagian ini akan dijelaskan
informasi tepi yang ada pada peta Rupabumi Indonesia skala 1:50.000 yang
informasi tepinya sama dengan seri peta Rupabumi Indoensia skala 1:25.000.
Keterangan-keterangan yang dicantumkan pada daerah informasi tepi peta dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
-
Keterangan wajib: keterangan-keterangan yang dianggap penting dan
harus dicantumkan;
- Keterangan tambahan: keterangan-keterangan yang dianggap perlu dan
sebaiknya dicantumkan dengan sayarat apabila ruang masih memungkinkan.
Peta Rupabumi Indonesia 1:50.000
Keterangan wajib pada informasi
tepi peta.
1. Judul seri peta.
Memberikan informasi tentang nama seri peta. Umumnya seri peta topografi
dibuat/direncanakan berhubungan dengan skala peta, sehingga ada seri peta
misalnya 1:50.000, 1:25.000. Pada peta Rupa Bumi Indonesia tertulis di ujung
kanan atas Peta Rupabumi Indoensia
1:50.000 atau Peta Rupabumi
Indoensia 1:25.000
2. Nomor
lembar peta. Memberikan petunjuk tentang kedudukan nomor lembar peta
bersangkutan dalam setiap seri peta. Pada umumnya selalu diusahakan supaya
sistem penomoran ini mempunyai suatu bentuk seragam (uniform) yang secara garis besar sistem tersebut dihubungkan dengan
sistem gratikul, sistem grid atau sistem lainnya. Hal ini selain akan
mempermudah pengguna peta di dalam mencari letak suatu tempat dalam lembar peta
secara keseluruhan, juga dalam hubungannya dengan skala peta. Pada peta
Rupabumi Indonesia, nomor lembar peta selalu dikaitkan dengan nama suatu tempat
yang ada di lembar peta bersangkutan. Sebagai contoh, lembar 2010 - 54 Ujungpandang, ini berarti nomor lembar peta
bersangkutan adalah 2010-54, pada lembar peta tersebut ada suatu tempat yang
bernama Ujungpandang.
3. Edisi
peta. Hal ini selalu berhubungan dengan tanggal atau tahun waktu lembar-lembar
peta dicetak. Jika terdapat suatu revisi yang sifatnya tidak menyeluruh dari
peta tersebut, maka pada umumnya akan dinyatakan dalam edisi yang baru.
Perubahan-perubahan kecil pada isi atau bentuk penyajian kadan-kadang juga akan
memberikan petunjuk mengenai edisi tersebut. Sebagai contoh, peta Rupabumi
Indonesia seri peta 1:50.000 dibuat sebagai Edisi I – tahun 1991, ini berarti peta yang dibuat adalah peta
edisi pertama dan dibuat pada tahun 1991.
4. Petunjuk
Letak Peta. Keterangan lembar peta bersebelahan dalam bentuk sembilan kotak
yang memberikan data tentang nomor lembar peta bersangkutan (di tengah kotak),
dan nomor-nomor lembar peta bersebelahan, baik sebelah kiri dan kanan, maupun
sebelah atas dan bawah dari lembar peta
bersangkutan.
5. Diagram
Lokasi. Pada diagram lokasi yang letaknya bersebelahan dengan Petunjuk Letak
Peta, digambarkan lokasi lembar peta bersangkutan terhadap daerah yang lebih
luas, sehingga diharapkan pengguna peta bisa mengetahui dengan pasti lokasi
lembar peta bersangkutan. Pada gambar dibawah terlihat bahwa lembar peta
bersangkutan lokasinya di Sulawesi Selatan.
6. Data
geodetis. Keterangan tentang penggunaan proyeksi peta , datum geodesi, datum
ketinggian, sistem grid.
Proyeksi
|
: ...........
|
Transverse Mercator
|
|
Sistem grid
|
: ...........
|
Grid Geografi dan Grid UTM
|
|
Datum horisontal
|
: ...........
|
Datum Indonesia 1974 (ID – 1974)
|
|
Datum vertikal
|
: ...........
|
Muka laut di Mamuju, Sulawesi Selatan
|
|
Satuan tinggi
|
: ...........
|
Meter
|
|
Selang kontur
|
: ...........
|
25 meter
|
|
Parameter translasi untuk transformasi koordinat dari Datum
Satelit Doppler (NWL – 9D)
|
|||
Ke ID – 1974 adalah
|
: ...
|
∆x = - 2,691 meter
|
|
∆y = + 14,757 meter
|
|||
∆z = - 0,224 meter
|
7. Keterangan penerbitan. Memberikan informasi tentang penerbit dari
peta topografi bersangkutan. Peta Rupabumi Indonesia 1:50.000 diterbitkan oleh BAKOSURTANAL Jl. Raya Jakarta – Bogor
KM 46, Cibinong – Bogor.
8.
Catatan hak cipta. Untuk melindungi hak cipta dari suatu peta,
maka harus ditulis catatan tentang hak cipta, sebagai contoh, (c) Hak cipta
dilindungi Undang Undang Republik Indonesia.
9.
Keterangan. Pada bagian ini dijelaskan tentang simbol-simbol yang
digunakan pada seri peta bersangkutan; simbol-simbol disajikan sewarna dengan
simbol yang terdapat di peta. Simbol-simbol pada Keterangan dibagi dalam
kelompok Gedung dan Bangunan Lainnya, Perhubungan, Tumbuh-tumbuhan, Relief,
Titik Kontrol, Batas Administrasi, Perairan. Simbol-simbol yang terdapat pada
informasi peta adalah sama untuk seluruh lembar peta yang mempunyai seri peta
sama, akibatnya akan dijumpai suatu simbol yang ada di informasi tepi peta tapi
tidak dijumpai pada lembar peta bersangkutan, contohnya simbol jalan kereta api
ada di informasi tepi peta, tetapi tidak akan dijumpai pada peta-peta daerah
Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.
10. Keterangan Riwayat.
Keterangan atau catatan tentang asal usul (riwayat) peta yang memuat antara
lain tentang sumber-sumber data, metode pemetaan. Sebagai contoh,
Peta ini
digambar secara fotogrametri dari foto udara skala 1:100.000 tahun 1981-1982.
Hasil cek lapangan disunting tahun 1989. Aliran sungai dan garis-garis kontur
di daerah berhutan lebat adalah hasil perkiraan. Peta ini bukan referensi
mengenai garis-garis batas administrasi nasional dan internasional. Jika
terdapat kelainan dalam peta ini harap memberitahu kepada BAKOSURTANAL
11. Keterangan tentang arah-arah Utara. Setiap lembar peta topografi
memuat keterangan tentang arah-arah utara yang digunakan pada peta tersebut
yaitu arah utara sejati (true north): arah dari meridian ke kutub
utara pada setiap titik di peta; arah
utara grid (grid north): arah ke
jurusan utara dari garis-garis grid utara-selatan di peta; arah utara magnetis
(magnetic north): arah ke jurusan
kutub magnetis utara seperti yang ditunjukkan oleh jarum kompas bebas dari
kesalahan dan gangguan.
12. Singkatan. Pada bagian ini dijelaskan singkatan-singkatan yang
digunakan pada muka peta. Sebagai contoh,
G –
Gubernur , W – Walikota , B Kabupaten , D – Danau
13.. Skala numeris dan skala
grafis. Memberikan informasi tentang skala dari peta bersangkutan; letak
penyajian kedua skala peta tersebut adalah sebelah atas skala numeris, sedang
skala grafis berada dibawah skala numeris.
14.
Satuan Tinggi dan Selang Kontur. Keterangan tentang satuan tinggi
yang digunakan, dan keterangan tentang besarnya selang kontur yang disajikan
pada isi peta.
Satuan
tinggi dalam meter. Selang kontur : 25 meter
15.Keterangan Batas Administrasi. Apabila di peta disjikan
garis-garis batas wilayah (negara, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan) harus
diberi catatan tentang landasan hukum yang digunakan untuk penggambaran batas.
Pada peta dibawah dapat dilihat lokasi atau daerah administrasi kecamatan yang
ada pada isi peta bersangkutan.
Keterangan pada daerah informasi batas.
- Koordinat peta.
Data koordinat di setiap ujung peta, baik koordinat geografis maupun
koordinat kartesian; untuk koordinat geografis dinyatakan dalam satuan
derajat, menit, dan detik sesuai dengan ketelitian yang dikehendaki.
- Harga koordinat.
Data koordinat (gratikul dan grid) setiap ukuran/interval tertentu pada
setiap ‘ticks’ sepanjang tepi peta;
- Arah, Keterangan
yang memberikan data tentang arah yang dituju suatu jalan.
*) Tulisan diambil dari Buku KARTOGRAFI, Hadwi Soendjojo dan Akhmad Riqqi, Penerbit ITB 2012
Great Salute................terus berkarya dan mengabdi
BalasHapusTerima kasih kirimannya......semoga saya bisa terus berkarya untuk pengembangan ilmu Kartografi.
BalasHapusTerimakasih, Pak Hadwi..
BalasHapusterimakasihhhhhhh,berfaedah sekali
BalasHapusTerima kasih pak .. semoga sehat selalu sukses terus dalam berbagi ilmunya pak Hadi....
BalasHapus