PETA
Peta yang memberikan gambaran muka bumi pada suatu bidang
datar dapat disajikan dengan mengutamakan ketelitian posisi koordinat
berdasarkan satu referensi tertentu, atau dapat juga dengan mengutamakan ketelitian
informasi muka bumi yang ada pada peta bersangkutan.
Sebelum
menghasilkan sebuah peta, dilakukan terlebih dahulu pendefinisian satu sistem
referensi koordinat yang dikenal sebagai Datum Geodetik; setelah dilakukan
pendefinisian, dipilih ellipsoid referensi yang akan digunakan sebagai bidang
hitung untuk memilih sistem proyeksi peta yang akan digunakan untuk pembuatan
sebuah peta. Hasil perhitungan data lapangan dengan menggunakan suatu ellipsoid
referensi tertentu diubah menjadi suatu koordinat proyeksi melalui pemilihan
sistem proyeksi peta yang sesuai dengan cakupan daerah secara keseluruhan,
dengan demikian peta yang dihasilkan akan mempunyai suatu georeferensi
tertentu.
Proses
pembuatan peta dari bumi sampai Peta
Pengertian Peta
Peta
adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi pada suatu
skala peta dan sistem proyeksi peta tertentu. Peta menyajikan unsur-unsur di
muka bumi dengan cara memilih, menseleksi atau men-generalisasi sesuai dengan
maksud dan tujuan dari pembuatan peta tersebut. Peta dibuat dengan sejumlah
data dan informasi yang diharapkan penyajiannya dapat digunakan dengan baik
oleh pengguna peta.
Data
dan informasi yang terdapat pada suatu peta merupakan data dan informasi
geospasial. Pengertian data disini adalah suatu ‘bahan dasar’ yang
diolah/diproses menjadi suatu informasi (sesuatu yang punya arti). Informasi
itu sendiri dapat diproses kembali menjadi bentuk data baru untuk keperluan
membuat informasi lain. Oleh karena itu informasi dapat dianggap memiliki
tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data
Data dapat dikumpulkan, disimpan dan
dimanipulasi; adapun sumber data meliputi antara lain hasil survey lapangan
(data primer), data statistik dan peta lain (data sekunder). Berdasarkan
pengertian diatas, peta merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk pengambilan keputusan di bidang pembangunan. Untuk dapat digunakan
sebagai data dan informasi muka bumi, maka suatu peta mempunyai tiga prinsip
utama yaitu :
1. Menyatakan posisi/lokasi suatu tempat pada permukaan bumi. Pada peta dapat
dilihat posisi atau lokasi suatu tempat di muka bumi yang dinyatakan dengan
koordinat X dan Y, serta ketinggian dari permukaan air laut rata-rata;
Peta menyatakan lokasi
2. Memperlihatkan pola distribusi dan pola spasial dari fenomena alam dan
buatan manusia. Pada peta dapat dilihat pola distribusi seperti transportasi
dalam bentuk jalan, beberapa lokasi kota, topografi suatu tempat dalam bentuk
rilief, lokasi sungai.
Peta memperlihatkan pola ditribusi
3. Merekam dan
menyimpan data dan informasi geospasial muka bumi dan mengvisualisasikan menjadi peta. Semua data dan informasi yang berhubungan
dengan muka bumi direkam melalui survei langsung di lapangan, pemotretan udara,
kemudian disimpan untuk diolah dan divisualisaikan menjadi sebuah peta.
Peta merekam dan
menyimpan data
Selain
tiga prinsip utama peta seperti tersebut diatas, peta juga mempunyai
karakteristik yang khas, yaitu:
1)
Peta disajikan pada
bidang datar dalam bentuk dua dimensi
(hasil transformasi matematik).
Sebuah peta yang merupakan gambaran dari
muka bumi disajikan pada sebuah bidang datar dalam bentuk dua dimensi yang
merupakan konversi posisi tiga dimensi dari unsur-unsur muka bumi.
Bumi divisualisasikan dalam bentuk peta
2)
Peta merupakan bentuk
reduksi dari keadaan sebenarnya.
Sebuah peta merupakan hasil reduksi atau
pengecilan dari keadaan sebenarnya di muka bumi melalui sebuah skala peta.
3)
Peta dalam
penyajiannya mengalami suatu proses generalisasi, sehingga tidak semua
informasi perlu disajikan.
Sebuah peta merupakan hasil reduksi, dan
pada saat melakukan reduksi dilakukan generalisasi,
yaitu suatu pekerjaan untuk mempertahankan, menghilangkan, menyederhanakan
bentuk dari beberapa unsur muka bumi yang akan disajikan pada sebuah peta.
Generalisasi peta
(http://www.gis.unbc.ca/courses/geog205/labs/lab2/images/image027_000.jpg
(http://www.gis.unbc.ca/courses/geog205/labs/lab2/images/image027_000.jpg
4)
Peta merupakan suatu
bentuk penegasan (enhancement) dari unsur yang terdapat di muka bumi.
Pada sebuah peta ada beberapa unsur yang
dilakukan penegasan atau disajikan secara visual, karena unsur-unsur tersebut
diperlukan sebagai data dan informasi pada sebuah peta, misalkan garis kontur,
disajikan di peta tetapi di lapangan tidak terlihat garis konturnya.
Garis
kuntur di peta
Peta banyak
diperlukan untuk suatu perencanaan pembangunan karena pada peta akan diperoleh
data dan informasi geospasial yang berkaitan dengan muka bumi yang diperlukan
untuk perencanaan suatu pembangunan. Hal tersebut dikarenakan produk peta yang
digunakan oleh pengguna peta mempunyai fungsi:
- memperlihatkan posisi/lokasi geospasial suatu tempat (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di muka bumi);
- memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas suatu daerah, jarak dan arah dari satu tempat ke tempat lainnya di atas muka bumi);
- memperlihatkan bentuk atau unsur yang terdapat di muka bumi yang dimensinya dapat terlihat di peta (dapat dilihat bentuk gunung, lembah, suatu daerah atau negara, area hutan, dan bentuk-bentuk yang lain);
- mengumpulkan serta menseleksi data muka bumi dan menyajikan pada sebuah peta (kumpulan data hasil survey lapangan tidak semuanya disajikan, perlu dilakukan seleksi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan peta).
Berdasarkan fungsi diatas, jelas bahwa peta diproduksi bukan hanya untuk membantu dalam hal orientasi atau navigasi untuk mencapai suatu lokasi tertentu, tetapi juga banyak digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan untuk pembangunan yang berlanjut, antara lain untuk:
a)
Pembuatan
disain rencana jalan.
Sebelum sebuah ruas jalan akan dibangun,
terlebih dahulu dibuat sebuah peta topografi dengan skala peta tertentu,
umumnya peta dengan skala besar. Pada peta topografi tersebut dibuat rencana
disain ruas jalan yang akan dibangun.
b)
Pembuatan
Rencana Tata Ruang Wilayah sebuah kota
Sebelum dilakukan pembuatan sebuah Rencana
Tata Ruang Wilayah diperlukan sebuah peta topografi dengan skala peta tertentu.
Pada peta topografi tersebut dibuat RTRW sebuah kota.
c)
Pembuatan
Sistem Informasi Geografis
Untuk
pembuatan sebuah Sistem Informasi Geografis, diperlukan sejumlah peta untuk
pembangunan basis data geospasial.
Tulisan diambil dari Buku Kartografi, Hadwi Soendjojo dan Akhmad Riqqi, Penerbit ITB (2012)
Penyajian
Peta
Peta
yang merupakan gambaran muka bumi disajikan dalam bentuk grafis dan foto/citra.
Perbedaan antara dua jenis peta tersebut didasarkan pada tipe bayangan yang
digunakan sebagai latar belakang dari sebuah peta. Berdasarkan hal tersebut,
bentuk penyajian peta dapat dibedakan atas:
● peta garis
Suatu peta yang mengvisualisasikan permukaan
bumi dalam bentuk garis atau grafis hitam putih atau berwarna. Unsur-unsur
permukaan bumi disajikan dengan simbol-simbol (titik, garis, area) sesuai
spesifikasi peta yang ada. Pada peta garis, penyajian simbol mengikuti kaidah
generalisasi yaitu ada unsur yang dipertahankan, dihilangkan, dan di
eksagerasi. Selain simbol, peta garis juga dilengkapi dengan teks sebagai
tambahan informasi.
● peta foto
Suatu peta yang mengvisualisasikan permukaan
bumi dalam bentuk fotografis hasil pengolahan foto udara, radar dan sensor airbone lainnya, citra satelit. Peta
foto juga dilengkapi dengan sejumlah simbol sesuai spesifikasi peta yang ada,
serta teks sebagai tambahan informasi untuk pengguna peta. Membaca peta foto
memerlukan pengetahuan interpretasi foto udara, karena pengguna peta foto harus
bisa membaca serta membedakan unsur-unsur muka bumi yang disajikan dalam bentuk
citra foto.
Peta Garis dan Peta
Foto
Jenis peta
Data dan informasi permukaan bumi yang
disajikan pada suatu peta tergantung dari maksud dan tujuan pembuatannya.
Secara umum, jenis peta dapat dibedakan atas :
- peta
topografi
- peta tematik.
- chart
● Peta Topografi
Peta
topografi memperlihatkan posisi horisontal serta vertikal dari unsur alam dan unsur buatan manusia
dalam suatu bentuk tertentu. Peta topografi (Gambar 1.22) dikenal juga sebagai
peta yang bersifat umum, karena unsur-unsur yang disajikan adalah unsur yang
terdapat di muka bumi sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan peta
bersangkutan. Unsur-unsur apa saja yang disajikan tergantung juga pada skala
petanya, makin besar skala petanya semakin banyak unsur yang dapat disajikan,
semakin kecil skala petanya semakin berkurang unsur muka bumi yang disajikan.
Unsur-unsur muka bumi yang disajikan dalam bentuk simbol, bisa dalam bentuk
hitam putih, bisa juga dalam bentuk berwarna.
Peta
Topografi (Peta Rupa Bumi Indonesia)
Jenis peta yang termasuk pada kelompok peta
topografi adalah :
-
peta
planimetrik
Peta yang menyajikan informasi beberapa
jenis unsur muka bumi seperi jalan, sungai, rumah, batas administrasi sesuai
maksud dan tujuan pembuatan petanya; data dan informasi ketinggian (titik
tinggi dan kontur) tidak disajikan pada peta ini. Umumnya peta planimetrik
mempunyai skala besar karena akan diguanakn untuk perencanaan fisik
pembangunan.
-
peta
bathimetrik
Peta yang menyajikan kedalaman air dan
konfigurasi topografi bawah laut. Umumnya peta bathimetrik mempunyai sistem
koordinat yang bereferensi pada sistem koordinat peta topografi.
-
peta
teknik
Peta yang menyajikan data muka bumi
(planimetris dan tinggi) untuk keperluan proyek kerekayasaan (jalan, dam,
saluran irigasi), dan juga untuk keperluan istimasi biaya konstruksi. Umumnya
skala peta yang digunakan adalah skala besar dan penyajiannya dalam bentuk peta
hitam putih.
● Peta Tematik
Peta
tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari
permukaan bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta bersangkutan, seperti
Peta Tata Guna Lahan, Peta Geologi, Peta Kependudukan dan lain sebagainya. Peta
tematik umumnya digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan
bumi didalam pengambilan suatu keputusan untuk pembangunan. Adanya teknologi
Sistem Informasi Geografis (SIG) mempermudah di dalam pembuatan peta tematik,
karena produk SIG umumnya dalam bentuk peta tematik.
Peta Geologi
Chart
Chart adalah peta
yang menyajikan data dan informasi yang berhubungan dengan unsur navigasi atau
keselamatan perhubungan. Jenis chart yang dikenal adalah:
·
Peta Navigasi Laut (Nautical
Chart)
Chart yang menyajikan unsur-unsur laut dan
daratan yang diperlukan untuk navigasi laut. Nautical chart adalah representasi grafis dari wilayah maritim dan
wilayah pesisir yang berdekatan.
Tergantung pada skala petanya,
nautical chart dapat menunjukkan kedalaman air dan ketinggian daratan (peta
topografi), unsur alam, rincian dasar laut dari garis pantai, bahaya navigasi
laut, lokasi alat bantu alam dan buatan manusia untuk navigasi, informasi
tentang pasang surut dan arus, rincian lokal medan magnet bumi, dan struktur
bangunan seperti pelabuhan, jembatan, bangunan. Nautical chart adalah alat penting untuk navigasi laut yang
dibutuhkan untuk transportasi terutama komersial dikebanyakan negara.
Nautical chart
dapat
disajikan dalam bentuk grafis dicetak di atas kertas atau navigasi elektronik. Teknologi yang terbaru telah menjadikan chart yang tersedia dapat
dicetak sesuai dengan permintaan secara elektronik setiap harinya, sehingga data
penting seperti peringatan laut dapat ditambahkan ke chart
yang
ada sebelumnya, sehingga nautical chart akan
selalu mutakhir pada saat digunakan. Berbeda dengan peta topografi dan peta
tematik, laut yang dalam diberi warna putih, karena dianggap aman untuk
keperluan navigasi laut, sedang perairan dekat pantai diberi warna agak gelap
karena bisa membahayakan pelayaran.
- Peta Navigasi Udara (Aero Nautical Chart)
Chart yang menyajikan unsur-unsur daratan
dan lautan untuk keperluan keselamatan navigasi udara; umumnya aero nautical
chart setiap 3 atau 6 bulan sekali diganti dengan versi baru.
Aeronautical Chart
(http://www.aeroplanner.com/downloads/free/AeroPlanner_ExampleWallpaper.jpg)
(http://www.aeroplanner.com/downloads/free/AeroPlanner_ExampleWallpaper.jpg)
Aeronautical chart
adalah peta yang dibuat untuk membantu dalam navigasi pesawat udara, sama
halnya seperti nautical chart untuk
kapal laut. Menggunakan aeronautical chart
dan alat-alat lain, pilot dapat menentukan posisi mereka, ketinggian yang aman,
rute terbaik ke tujuan, alat bantu navigasi di sepanjang jalan, daerah
pendaratan alternatif dalam keadaan darurat dalam penerbangan, dan informasi
berguna lainnya seperti frekuensi radio dan
batas-batas wilayah udara. Chart
digunakan khusus untuk setiap fase penerbangan, dan dapat bervariasi dari peta
fasilitas bandara tertentu untuk ikhtisar dari rute penerbangan yang meliputi
seluruh benua.
Peta Dijital
Kemajuan teknologi khususnya di bidang komputer, mengakibatkan suatu
peta bukan hanya direproduksi pada selembar kertas (real maps atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan
dalam bentuk dijital serta disajikan pada layar monitor yang dikenal dengan
istilah peta dijital (virtual maps,
softcopy). Salah satu yang menggunakan dan memanfaatkan peta dijital adalah
teknologi Sistem Informasi Geografis, yaitu untuk keperluan penyimpanan data
dijital, analisis, dan manipulasi peta.
Contoh Peta Dijital
Peta dijital mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan peta
dalam
bentuk kertas, antara lain yaitu :
- memungkinkan untuk menyajikan suatu area tanpa memperhatikan batas lembar peta;
- memungkinkan untuk merubah skala peta;
- penyajian secara tiga dimensi dari berbagai sudut pandang;
- peta mudah di generalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar